Selasa, 04 Agustus 2009

INSPIRASI TIDAK SAMA DENGAN PLAGIAT

INSPIRASI TIDAK SAMA DENGAN PLAGIAT



Heran deh dengan orang-orang apalagi anak muda sotoy (ya ya ya...umur gw udah 40tahun..) yang menyatakan bahwa band ini ngejiplak abiss band ini dan lain sebagainya...padahal di dunia ini sudah hampir tidak ada lagi yang orisinil. Segala yang ada di dunia ini selalu merupakan improvisasi dari apa yang telah ada. Tapi tentu saja akan selalu ada yang pertama (pioneer) akan suatu hal.Sekarang di dunia ini banyak banget orang tiba-tiba bilang:



“Ih band D’Massive jiplak lagunya SWITCHFOOT yang AWAKENING!”


Ato:



“Wah J-Rocks tuh Laruku banget! Lagu Selamat tinggal kekasihku beda tipis deh ama It Just Time To Say Goodbye-nya Laruku”



Hmm....Bagi mereka yang bilang J-Rock ngikutin Laruku pasti malu seharusnya bahwa sebagian besar pengaruh Laruku tuh ngikutin MARILYN MANSON. Budaya jepang lebih tepatnya banyak terinspirasi oleh MANSON, MAKANYA KONSER DAN CD MANSON DI SANA LAKU KERAS, HANYA VATIKAN SAJA YANG MELARANG MANSON UNTUK KONSER. Liat aja Pas tour album AWAKE yang pas si Hyde menggunakan jubah PAUS persis seperti yang digunakan saat MARILYN MANSON manggung malah aksi panggungnya juga sama tuh. Begitu juga dengan lagu-lagu Laruku banyak banget yang ngikutin Manson seprti yang di album SMILE (salah satunya REVELATION judul lagunya klo ga salah, yah pokoknya maen di nada A gitu deh gitarnya plus distorsi yang digunakan sama persis) tuh dan sebagian besar lagu Laruku beradapa pada nada A persis dengan Manson. Terlbih lanjutnya silahkan liat album FOTO HYDE yang judulnya SELF POTRAIT, sangat ngikutin cover album MANSON yang HOLYWOOD IN THE SHADOW OF THE VALLEY OF DEAD. Tapi apakah fans Laruku bilang Laruku ngejiplak? engga tuh! malahan mereka bilang J-Rock yang ngejiplak... ^_^




Ironis abiss sih, karena pada kenyatannya setiap orang pasti mengalami suatu hal dulu untuk menciptakan sesuatu. Nada di dunia ini cuma ada 7 (tujuh) sisanya hanyalah improvisasi dari 7 nada tersebut. Coba aja lagu John Paccabel yang Canon In D, tuh lagu nadanya ada semua di lagu GREENDAY yang BASKET CASE, sama lagi temponya hanya beda penyebutannya. Contoh lain lagi, lagu Astrid Jadikan yang Kedua dengan lagu MUSE – Starlight, temponya sama dan kordnya juga tuh, masih banyak seperti Daybreaks Bell Laruku dengan Mimpi Yang Sempurna Peterpan dkk. Yang pernah menjadi perhatian internasional adalah lagu COLDPLAY –VIVA LA VIDA sama persis dengan lagu JOE SATRIANI - If I Could Fly. Tapi ya udahlah, terkadang memang merupakan suatu kebetulan tapi terkadang tentu ada juga yang dilakukan untuk suatu kesengajaan.




Nah berangkat dari adanya suatu unsur kesengajaan inilah seharusnya yang perlu ditindak karena akan merugikan pihak pencipta aslinya. Tapi masalahnya, bagaimana caranya membuktikan niat mereka bahwa itu merupakan suatu kesengajaan? Yang paling sederhana sih klo tuh lagu nadanya sama tapi cuma diplesetkan aja liriknya seperti lagu-lagunya Project-P atau dulu ada juga tuh penyanyi Jawa yang maenin lagu Begees – Word (dulu populer lagi ama BOYZONE) diplesetkan menjadi Iso Ngliwet oleh Slenco (duh namanya salah y?) hahaa...ini jelas bisa dinyatakan adanya unsur kesengajaan dan akan ada pihak lain yang merasa dirugikan, tetapi kalau ga ada yang dirugikan, ya biarkan aja donk kreatifitas tiap orang terus berjalan. Yang lebih konyol lagi adalah ketika ada orang yang menjadi ga suka ama suatu band atau musisi karena mereka dinilai menjiplak, sederhana aja ambila aj contoh band J-Rock, baca aja komentar orang-orang di berbagai forum bahwa banyak banget yang ga suka ama band ini karena ngejiplak Laruku dan penggunaan nama “J-ROCK” (merujuk kepada aliran musik Japanese Rock) yah ibaratnya klo di Inggris kita ngeliat ada band dengan nama “DANGDUT” atau “KERONCONG”. Tapi lihat kenyataannya bahwa J-Rock malah memenangkan A Mild Live Soundrenaline 2008 “Free Your Voice” yang berarti penampilannya sangat dinanti di sebagian besar wilayah Indonesia tempat digelarnya Soundrenaline karena juga telah berhasil menyingkirkan band kelas ata seperti GIGI dan PADI.




Wah payah juga kalau masyarakat masih menilai dari pertimbangan yang demikian karena akhirnya akan tercipta MIND SET pada suatu parameter mengenai kualitas suatu musik dari hal tersebut. Padahal klo ditanya para musisi yang besar di Indonesia sendiri pasti akan bilang bahwa mereka masing-masing memiliki inspirasi dari suatu band tertentu, seperti Ahmad Dhani dengan QUEEN misalnya, ga ada tuh orang yang komentar. Atau lagu Radja ngikutin Van Helen orang juga ga peduli hmm...jadi parameter plagiatnya dimana yaa?



Lagipula dengan inspirasi ini kan berarti semakin mencerdaskan kemampuan musik bangsa juga (cieh nasionalis) karena ada juga orang yang bilang bahwa band "rakyat" (ga enak deh nyebutnya tapi yah tau kan klo kata Ara ini lagu mamang-mamang) seperti ini masih perlu banyak belajar dan lain sebagainya hehe...

Pre Order HTC DESIRE, HTC WILDFIRE, IPAD, dan IPOD

YANG MAU IPAD GRATIS - JOIN DI SITTI